[email protected] +6222-542-0447

LIMA Hari Tantangan Millealab (SDIT ANNI’MAH – Kab. Bandung)

BISAKAH TEKNOLOGI VIRTUAL REALITY MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA PEMBELAJARAN KARAKTER DI SDIT ANNI’MAH?

Pada usia sekolah dasar perkembangan kognitif anak –anak baru memasuki tahap operasional konkret , pada tahap ini mereka mulai berfikir secara logis dan konkret namun belum mampu berfikir secara abstrak, karakteristik yang muncul pada anak-anak di tahap ini ditandai dengan cara berpikir logis tehadap peritiwa nyata di sekitarnya, serta mulai menggunakan logika induktif, yaitu  berupa penalaraan terhadap informasi khusus ke umum.

Kemampuan kognitif memungkinkan anak-anak untuk memahami kaitan antar ide, proses sebab akibat, dan meningkatkan keterampilan analitis mereka. Mengerti hubungan antara sebab dan akibat dapat mencegah anak-anak membuat keputusan yang salah. Kemampuan ini juga akan memberikan banyak manfaat bagi mereka hingga dewasa kelak.

Untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak, penting bagi pendidik untuk secara aktif berinteraksi dengan mereka, beberapa cara yang bisa dilakukan pendidik untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak:

  1. Aktif mengajak berbicara
  2. Mengenalkan objek-objek konkret
  3. Mengamati dan mengksplor lingkungan
  4. Ciptakan permainan kreatif
  5. Manfaatkan buku, puzzle, dan teknologi

Keterbatasan ruang kelas dan mahal nya alat praktik seringkali menjadi penyebab “gagalnya” pembelajaran konkret hadir di kelas. Memanfaatkan kehadiran teknologi bisa menjadi pilihan pengganti untuk menghadirkan pembelajaran konkret di kelas, salah satu teknologi yang bisa menghadirkan pembelajaran konkret di kelas adalah teknologi virtual reality. Teknologi ini mampu membuat pengguna atau user  berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam dunia maya yang disimulasikan oleh komputer, sehingga pengguna merasa berada di dalam lingkungan tersebut. Tidak hanya indra penglihatan saja yang tersentuh  oleh teknologi ini namun  seluruh indra bisa  merasakan sensasi sesungguhnya di dalam dunia maya. Siswa bisa merasakan sensasi berada di medan perang misalnya saat belajar sejarah  secara nyata dengan virtual reality. Tentunya ini bisa lebih praktis dan lebih ekonomis.

5 Days Challenge Millealab menghadirkan tantangan pembelajaran konkret melalui teknologi virtual reality, tantangan ini disambut baik oleh pendekar-pendekar VR yang tersebar di beberapa provinsi Indonesia, salah satunya adalah provinsi Jawa Barat. SDIT Anni’mah Kabupaten Bandung menyambut baik tantangan ini, selama 5 hari pembelajaran 9 sampai 13 Januari 2023, siswa kelas 1 dan 2 SDIT Anni’mah diperkenalkan dengan teknologi yang membawa sensasi “bahagia” ini. Pembelajaran Karakter tentang Adab Kebersihan dikemas dalam sebuah scene VR, dalam scence berdurasi 6 menit ini siswa bisa merasakan sensasi hadir dalam dunia maya berinteraksi dengan lingkungan sekitar serta bagaimana adab dan cara menjaga kebersihan, siswa diperlihatkan lingkungan bersih dengan udara yang sejuk, orang-orang yang bahagia di dalamnya karena lingkungan yang ditinggalinya bersih dan sehat, masalah-masalah apa yang akan timbul ketika kebersihan lingkungan tidak dijaga, dan dikenlkan dengan  hadist tentang kebersihan.

Pembelajaran Karakter tentang Adab Kebersihan ini berhasil memantik kemampuan kognitif siswa terkait dengan proses sebab akibat, contoh konkreatnya adalah lingkungan sejuk dan bersih dalam scene tersebut muncul karena pembiasaan  menjalankan adab kebersihan terhadap lingkungan dengan baik. Lebih dari separuh populasi siswa kelas 1 dan 2 di SDIT Anni’mah mampu menyimpulkan dan memberikan contoh konkret lainnya tentang hal-hal  yang bisa merusak lingkungan dan cara mencegahnya, Terbukti sudah kehadiran teknologi virtual reality di ruang kelas SDIT Anni’mah selama lima hari mampu meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Menurut Agus Muhammad Ramdhan, kepala SDIT Anni’mah teknologi ini sangat layak dijadikan  aternatif pilihan menarik guru untuk menghadirkan pembelajaran konkret di kelas, yang lebih ekonomis dan menarik, membangkitkan rasa ingin tahu, dan meghadirkan perasaan bahagia, bahkan Shofia siswi kelas 2 menyampaikan bahwa pembelajaran menjadi lebih seru dan menantang setelah menggunakan VR.

Pada akhirnya pembalajaran konkret selalu dapat memperjelas pesan yang ingin disampaikan kepada peserta didik, media konkret dapat memberikan rangsangan belajar dan proses belajar menjadi lebih menarik, masihkah menunda mencoba teknologi virtual?.

Penulis: Lilis Ikaningsih

Leave a Reply